Berikut ini reaksi tubuh pada saat Anda mengalami Stress :
1. SISTEM SARAF
Saat stress – baik secara fisik maupun psikologis – tubuh akan secara tiba-tiba memindahkan sumber energinya untuk memberikan perlawanan terhadap serangan stress. Ini apa yang dikenal dengan respons “fight or flight” (melawan atau terserang) dimana saraf simpatik akan memberi sinyal kepada kelenjar Adrenal untuk mengeluarkan kortisol dan adrenalin. Hormon ini akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat, meningkatnya tekanan darah, mengubah pencernaan dan meningkatkan level glukosa dalam aliran darah. Saat krisis telah lewat maka tubuh akan kembali normal lagi.
2. SISTEM MUSKULOSKELETAL (OTOT DAN RANGKA)
Dalam keadaan stress, otot-otot akan menjadi kencang. Kontraksi otot-otot dalam waktu yang lama akan menyebabkan sakit kepala (tension headache), migrain dan gangguan otot yang lain.
3. SISTEM PERNAPASAN
Stress bisa menyebabkan kita sulit bernapas dan pernapasan yang cepat – atau hiperventilasi – dimana bisa menyebabkan keadaan panik pada beberapa orang.
4. SISTEM KARDIOVASKULER
Stress akut – yaitu stress yang sementara saja seperti stress ketika terjadi kemacetan lalulintas – akan menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan kontraksi yang berlebihan pada audan otot jantung mengalami pelebaran, menyebabkan suplai darah yang terlalu berlebihan kepada beberapa bagian tubuh. Apabila episode ini berlanjut lagi maka akan menyebabkan peradangan pada arteri koroner, yang bisa mengarah pada serangan jantung.
5. SISTEM ENDOKRIN
Kelenjar Adrenal.
Ketika tubuh mengalami stres, otak akan mengirimkan sinyal dari hipotalamus menyebabkan korteks adrenal mengasilkan kortisol dan medula adrenal menghasilkan epinefrin , yang seringkali disebut hormon stress.
Hati.
Saat kortisol dan epinefrin dilepaskan, hati akan memproduksi lebih banyak glukosa, untuk memberi Anda energi “fight or flight”.
6. SISTEM PENCERNAAN
Kerongkongan
Stress akan menyebabkan Anda makan lebih banyak ataupun lebih sedikit dari yang biasanya. Jika Anda makan berlebihan, atau mengganti makanan, atau merokok lebih banyak, ataupun meminum alkohol, hal ini akan menyebabkan perasaan terbakar pada dada (heartburn) ataupun naiknya asam lambung ke atas (reflux).
Perut
Anda akan merasa seperti “ada kupu-kupu”,bisa juga mual ataupun perih. Pada keadaan lanjut bahkan sampai terasa muntah.
Usus
Stress akan menghambat penyerapan nutrisi dalam usus. Ia juga dapat mempengaruhi seberapa cepat makanan bergerak dalam tubuh. Anda mungkin merasa sembelit ataupun diare.
7. SISTEM REPRODUKSI
Pada lelaki, produksi berlebihan kortisol akan mempengaruhi sistem reproduksi. Stress kronis bisa menyebabkan kerusakan pada sperma dan menyebabkan impotensi.
Pada wanita, stress bisa menyebabkan tidak menstruasi lagi ataupun siklus menstruasi yang tidak teratur, dan bahkan periode menstruasi dengan rasa sakit. Stress juga mengurangi gairah seksual.
0 komentar